Work(shop) from Bali

Bukan, postingan kali ini bukan mengomentari usulan lama dari perdana menteri Menko Marves yang mengajak kita untuk Work from Bali, beberapa waktu lalu. Udah basi tau.

Kali ini penulis mau cerita aja, tentang aktivitas beberapa hari lalu di Bali. 

Cie, pamer.

Iming-iming sih, tepatnya.

Jadi, pada 6 dan 7 Agustus kemarin, Penerbit Clavis Indonesia mengadakan sebuah kegiatan istimewa di Bali. Sebuah kegiatan workshop bertajuk Workshop: Writers and Illustrators of The Future yang diadakan pada tanggal 6 Agustus 2022 di Bendega Restaurant, Denpasar. Nah, besoknya (pada tanggal 7 Agustus 2022) diadakan peluncuran buku Raksasa Batur, diadakan di Danau Batur, Kintamani secara hybrid (luring dan daring). Luar biasanya, seluruh peserta yang hadir dari berbagai wilayah di Indonesia, dari Sumatra hingga Papua, ditanggung biaya transportasi dan akomodasinya oleh Penerbit.

Suasana ceria terasa sejak sebelum workshop dimulai

Istimewanya, pelatihan pada hari pertama akan diisi oleh empat penulis dan ilustrator ternama dari berbagai negara. Ada Anne Schneider dan Katrien Benaets, (ilustrator) dari Belanda, Viki Bogdan (ilustrator) dari Hungaria, serta Ellen de Lange (ilustrator sekaligus penulis) dari Kanada. Terdapat 24 peserta terpilih, yang berasal dari berbagai kota di Sumatra hingga Papua yang mengikuti workshop ini.

Para narasumber workshop, dari kiri atas searah jarum jam
(Ellen de Lange, Viki Bogdan, Anne Schneider, Katrien Benaets)

Mengawali acara, CEO PT. Clavis Indonesia dan Penerbit BIG, Ibu Winda Susilo mengajak para peserta untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari pengalaman para narasumber. Dengan meningkatkan kemampuan dan fokus pada tujuan bersama, maka penulis, ilustrator dan penerbit akan tumbuh bersama dan bukan tidak mungkin akan menembus pasar internasional.

Ibu Winda Susilo selaku CEO PT Clavis Indonesia dan Penerbit BIG

Sesi pertama pelatihan diawali oleh Ellen de Lange yang menempuh perjalanan selama 55 jam dari Kanada dan baru tiba di Bali beberapa jam sebelum acara. Namun demikian, itu tak menyurutkan semangatnya dalam berbagi ilmu dengan para peserta. Ellen mengajarkan metode associative thinking untuk membantu para peserta menuliskan ide serta mengajak peserta bereksperimen dengan menulis cerita dari dua gambar yang tidak terkait.

Sesi selanjutnya diisi oleh Viki Bogdan yang menginspirasi para peserta untuk tak menyerah dengan keadaan. Berangkat dari pengalaman Viki yang mengalami kesulitan membaca di masa kecilnya, namun kini menjadi ilustrator yang karyanya diterbitkan di berbagai belahan dunia.

Sesi ketiga bersama Katrien Bernaets yang mengajak para peserta untuk terus menghidupkan mimpi di sela kehidupan sehari-hari yang terkadang mengubur keberanian bermimpi. Katrien bercerita bahwa dalam satu fase hidupnya, ia bermimpi untuk menjadi ilustrator yang berkecukupan hingga ia bisa berlibur ke sebuah pulau tropis, dan menempelkan sebuah gambar pulau tropis di sudut kerjanya. Tak disangka, bertahun-tahun kemudian Katrien sungguh mengunjungi Pulau Bali sebagai narasumber; pulau tropis yang dulu diimpikannya dan gambarnya dipasang di sudut kerjanya.

Bersama Anne Schneider di sesi keempat, para peserta dituntut untuk selalu belajar serta melihat setiap kemungkinan dari keadaan yang terjadi dan terus mencoba hal baru. Setelah mendapat berbagai materi dari narasumber, Kak Harini Riana, salah satu mentor penulis Penerbit BIG yang memandu rangkaian acara pelatihan, mengajak peserta untuk melakukan diskusi kelompok bersama para narasumber. Untuk menguji pemahman peserta, setiap kelompok dituntut untuk membuat sebuah cerita dalam tenggat waktu terbatas. Sebagai penutup, panitia membawa para peserta untuk menikmati suasana pantai untuk team building games dan makan malam bersama para narasumber.

Dinner di pantai setelah team building games

Di hari kedua, para narasumber dan peserta dibawa ke Danau Batur untuk menghadiri peluncuran buku terbaru Penerbit BIG yang berjudul “Raksasa Batur”. Buku ini merupakan hasil karya Sandra Hapsari, peserta program Momwriter angkatan I yang diilustrasikan oleh Anne Schneider. Diiringi semilir angin dan pemandangan yang indah, para peserta yang hadir secara langsung maupun yang menyaksikan melalui tayangan langsung pada akun Instagram Penerbit BIG dibuat terharu oleh kisah yang dibacakan oleh Kak Sandra.